Arsip

Ekonom Sarankan Harga BBM Naik Awal Tahun 2013

JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom menilai beban pemerintah bisa lebih ringan jika mengambil keputusan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada awal tahun. Sebab, pemerintah bisa leluasa mengalokasikan anggaran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian kapan ekonomi global bakal pulih kembali.

Soal berapa kenaikan harga BBM yang wajar, ekonom sepakat angka kajian pemerintah yang sebesar Rp 500-Rp 1.500 per liter masih masuk akal. Akan tetapi, semakin besar kenaikan, beban anggaran negara makin ringan.

Ekonom Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI), Latif Adam, menganggap kenaikan harga BBM pada awal tahun 2013 lebih tepat. Sebab, kalau harus menunggu pelaksanaan konversi BBM ke gas yang hingga kini belum terlihat kesiapannya, anggaran negara tahun depan bakal semakin jebol.

Namun, kebijakan ini akan menimbulkan risiko politik yang cukup besar, khususnya bagi partai penguasa, yakni Partai Demokrat dan pengikutnya. Sebab, kenaikan harga hanya selang satu tahun menjelang pelaksanaan pemilu tahun 2014. Akan tetapi, dengan lebih awal menaikkan harga, masih ada kesempatan bagi partai penguasa memoles citra menjelang pemilu.

Ekonom Bank Mandiri, Destry Damayanti, juga mendukung BBM bersubsidi segera dinaikkan. Alasannya, harga minyak Indonesia, yaitu Indonesian Crude Price (ICP), saat ini sudah mencapai  109 dollar AS per barel. “Lagi pula, pada APBN 2013, pemerintah telah diberi keleluasaan untuk menaikkan harga BBM apabila harga minyak mentah sudah berada di atas asumsi pemerintah di APBN,” ujar Destry, Minggu (2/12/2012).

Artinya, pemerintah bisa secara independen menaikkan harga. Namun, pemerintah memang harus siap dengan sejumlah konsekuensi, termasuk konsekuensi politik. Ia juga menyarankan agar pemerintah sebaiknya telah siap untuk mengatur subsidi yang dialokasikan hanya bagi warga yang membutuhkan.

Masih ragu-ragu

Pengamat Ekonomi Unika Atmajaya, A. Prasetyantoko, menambahkan, angka subsidi tahun depan sebesar Rp 193,8 triliun masih terlalu besar. Kondisi ini mengakibatkan ekspansi anggaran pemerintah untuk membangun infrastruktur makin menciut.

Meski secara hitungan ekonomis dan politis kenaikan harga BBM pada awal tahun masih menguntungkan, tampaknya pemerintah masih belum punya keputusan. Pemerintah masih ragu meskipun sudah punya dasar hukum dan dukungan kuat dari DPR.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana, misalnya, masih memberikan jawaban mengawang saat ditanya rencana kenaikan harga BBM tahun depan. “Pricing (ICP) memang akan menjadi signal dan kemudian berikutnya adalah alternatif atau opsi, kalau bukan BBM yang dinaikkan, opsi apa yang tersedia?” kata Armida pekan lalu.

Dari sisi makroekonomi, dampak kenaikan harga BBM masih terukur. Menurut hitungan Destry, setiap kenaikan harga BBM sebesar 10 persen, dampak terhadap inflasi sebesar 0,5 persen-0,7 persen. Jika pemerintah mengerek harga BBM sebesar 30 persen, tambahan inflasi sekitar 1,5 persen-2,1 persen. Artinya, jika asumsi inflasi di APBN 2013 sebesar 4,9 persen, perkiraan inflasi sepanjang 2013 bakal sekitar 7 persen. “Risiko naik langsung sekali terhadap inflasi jauh lebih rendah,” katanya.

Ekonom Indef, Enny Sri Hartati, menyarankan agar kenaikan harga BBM dilakukan secara bertahap. Misalnya, tiap triwulan sebesar Rp 500 per liter.

Jika pertimbangan pemerintah benar agar inflasi tidak terlalu tinggi, bukan lantaran faktor politik, Latif dan Prasetyantoko menyarankan pemerintah memilih waktu-waktu yang secara historis mengalami angka inflasi yang rendah. Misalnya, pada bulan Maret dan April saat terjadi panen raya padi.

Akan tetapi, semua pertimbangan yang sudah di depan mata ini bergantung pada keberanian pemerintah untuk memutuskan. (Farrel Dewantara, Agus Triyono/Kontan)

 

Ternyata Rokok Mengandung Darah Babi!

Bismillah..

Merry Wahyuningsih – detikNews

Ilustrasi (Foto: spiritualendeavor)

Sydney – Sebuah riset terbaru dari seorang ilmuwan Belanda mengguncangkan publik. Dia menemukan kandungan hemoglobin (darah merah) dari babi sebagai salah satu bahan untuk filter rokok.

Fakta mencengangkan ini diungkapkan peneliti dari Eindhoven, Belanda, Christien Meindertsma, dan lalu didukung oleh Profesor Kesehatan Masyarakat dari University of Sydney, Simon Chapman.

Hemoglobin atau protein darah babi, ternyata digunakan untuk membuat filter rokok agar lebih efektif untuk menangkap bahan kimia berbahaya, sebelum masuk paru-paru seorang perokok. Menurut Chapman, industri rokok dunia memang kerap merahasiakan bahan-bahan yang mereka gunakan.

“Menurut mereka, ini adalah bisnis dan rahasia dagang kami,” kata Chapman seperti dilansir News.com, Kamis (1/4/2010).

Prof Chapman mengatakan penelitian ini memberitahu dunia tentang rahasia pembuatan rokok, dan untuk meningkatkan kepedulian terhadap umat Muslim dan Yahudi yang taat, karena babi sangat diharamkan bagi kedua agama tersebut.

“Masyarakat Yahudi dan Muslim pasti akan menanggapi hal ini dengan sangat serius, dan juga para vegetarian,” pungkas Chapman.

Tak ayal temuan ini menjadi bahan diskusi serius para ulama Islam dan para agamawan Yahudi di berbagai negara.

Sumber: detik.com

Penyembelihan Hewan Sesuai Islam Tidak Menyakiti Hewan

Penyembelihan Hewan Sesuai Islam Tidak Menyakiti Hewan

Ini bukti ilmiahnya

(no sara)

Oleh : Nanung Danar Dono, S.Pt., M.P.[1]

Saat ini umat Islam banyak dihadapkan pada tudingan-tudingan negatif, sebagai contoh, kita semua tahu bahwa setiap tahun masyarakat Islam merayakan ibadah Qurban. Ibadah tersebut merupakan perwujudan persembahan terbaik kita kepada Allah Swt. Ibadah Qurban dilaksanakan melalui prosesi penyembelihan hewan qurban (sapi, kambing, domba, unta, dll.) dengan cara tertentu. Daging-daging binatang qurban tersebut dibagi-bagikan kepada fakir miskin, masyarakat, dan sanak kerabat.

Akan tetapi, kelebihan ini sering dikaitkan dengan suatu hadits ‘unik’ yang sering ‘diartikan lain’. Hadist tersebut berbunyi: Rasulullah SAW. bersabda : “Sesungguhnya Allah menetapkan kebaikan (ihsan) pada segala sesuatu, maka jika kalian membunuh hendaklah kalian berbuat ihsan dalam membunuh, dan apabila kalian menyembelih, maka hendaklah berbuat ihsan dalam menyembelih, (yaitu) hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya agar meringankan binatang yang disembelihnya” (HR. Muslim).

Hadits ini nampaknya agak sulit untuk dijelaskan. Betapa tidak, di dalamnya terkandung kalimat bahwa seakan Allah memerintahkan kita untuk ‘membunuh’, apalagi ada kata-kata, “…tajamkanlah pisaunya…!” Bukankah ini menunjukkan bahwa umat Islam memang dilatih untuk membunuh dengan kejam. Bahkan yang lebih aneh lagi, ada kalimat, “…meringankan binatang yang disembelih!” (Aneh, khan?! Masak membunuh koq pakai kalimat basa-basi ‘meringankan binatang yang disembelih’! Padahal kita tahu, disembelih khan tentunya sakit sekali!?).

Lalu, bagaimana cara menyikapinya? Menolak tanpa bisa memberi argumen (bantahan) atau menerima dengan setengah hati? Sebegitu sulitkah kita meyakinkan diri bahwa Syari’at Islam adalah syari’at yang terbaik?

Subhaanallah, di tengah-tengah kegundahan umat Islam, dengan sengaja Allah Swt. telah kirimkan jawabannya. Allah Swt. menugaskan 2 orang staf ahli peternakan dari Hanover University, sebuah universitas terkenal di Jerman. Beliau berdua adalah Prof. Dr. Schultz dan koleganya, Dr. Hazim. Berdua beliau memimpin suatu tim penelitian terstruktur untuk menjawab pertanyaan: manakah yang lebih manusiawi dan paling tidak sakit, penyembelihan secara Syari’at Islam (tanpa proses pemingsanan) , atau penyembelihan dengan cara Barat (dengan pemingsanan) .

Beliau berdua merancang penelitian sangat canggih mempergunakan sekelompok sapi yang telah cukup umur (dewasa). Pada permukaan otak kecil sapi-sapi tersebut dipasang elektroda tertentu (microchip) yang disebut Electro-Encephalogr aph (EEG). EEG dipasang pada permukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasa sakit di permukaan otak. Alat ini dipakai untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapi ketika disembelih. Pada jantung sapi-sapi tersebut juga dipasang Electro-Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar.

Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG dan ECG (yang telah terpasang) beberapa minggu. Setelah masa adaptasi dianggap cukup, separuh sapi disembelih secara Syari’at Islam dan separuh sisanya disembelih secara metode Barat.

Syari’at Islam menuntunkan penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang sangat tajam dengan memotong 3 saluran pada leher bagian depan (saluran makanan, saluran nafas, serta 2 saluran pembuluh darah, yaitu : arteri karotis dan vena jugularis). Syari’at Islam tidak merekomendasikan pemingsanan. Sebaliknya, Metode Barat (Western Method) mengajarkan ternak dipingsankan dahulu sebelum disembelih.

Selama penelitian, EEG dan ECG pada seluruh ternak dicatat untuk merekam keadaan otak dan jantung semenjak sebelum pemingsanan (atau penyembelihan) hingga hewan ternak benar-benar mati. Nah, hasil penelitian inilah yang kita tunggu-tunggu!

Hasil penelitian Prof. Schultz dan Dr. Hazim di Hanover University Jerman adalah sebagai berikut :

Penyembelihan menurut tuntunan Syari’at Islam

Pertama, pada 3 detik pertama setelah disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih tidak ada indikasi rasa sakit.

Kedua, pada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara gradual (bertahap) yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi-sapi tersebut benar-benar kehilangan kesadaran. Pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya.

Ketiga, setelah 6 detik pertama tersebut, ECG pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Hal ini merupakan refleks gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Subhaanallah, pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EEG tidak naik, tapi justeru drop sampai ke zero – level (angka nol). Diterjemahkan oleh kedua ahli tersebut bahwa, “No feeling of pain at all!” (tidak ada rasa sakit sama sekali!) Allaahu Akbar! Walillaahil hamdu!

Keempat, oleh karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi oleh manusia. Jenis daging semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practice (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.

Penyembelihan ala Barat (Western Method)

Pertama, segera setelah dilakukan proses stunning (pemingsanan) , sapi terhuyung jatuh dan collaps. Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi sehingga mudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat dengan mudah disembelih, tanpa meronta-ronta, dan (nampaknya) tanpa rasa sakit. Pada saat disembelih, darah yang keluar hanya sedikit (tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning).

Kedua, segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG. Hal tersebut mengindikasikan adanya tekanan rasa sakit yang diderita oleh ternak (pada saat kepalanya dipukul).

Ketiga, grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya, jantung kehilangan kemampuannya untuk menarik darah dari seluruh organ tubuh serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.

Keempat, oleh karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), sehingga tidak layak dikonsumsi oleh manusia. Disebutkan dalam khasanah ilmu dan teknologi daging (dipelajari di Fak. Peternakan UGM), bahwa timbunan darah (yang tidak sempat keluar pada saat ternak mati/ disembelih) merupakan tempat yang sangat ideal bagi tumbuh kembangnya bakteri pembusuk yang merupakan agen utama perusak kualitas daging.

Maha Suci Allah! Meronta-ronta dan meregangkan otot pada saat ternak disembelih ternyata bukanlah ekspresi rasa sakit! Sangat jauh berbeda dengan dugaan kita sebelumnya! Bahkan mungkin sudah jamak menjadi keyakinan kita bahwa setiap darah yang keluar dari anggota tubuh yang terluka pastilah disertai rasa sakit dan nyeri. Lebih-lebih yang terluka adalah leher dengan luka terbuka yang menganga lebar…!

Hasil penelitian Prof. Schultz dan Dr. Hazim berhasil membuktikan bahwa pisau yang mengiris leher (ref. Syari’at Islam) tidaklah ‘menyentuh’ saraf rasa sakit. Oleh karenanya, beliau berdua menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan meregangkan otot bukanlah ekspresi rasa sakit, tetapi hanyalah ekspresi ‘keterkejutan otot dan saraf’ saja (yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras). Mengapa demikian? Tentunya, hal ini tidak terlalu sulit dijelaskan (grafik EEG tidak menunjukkan adanya rasa sakit).

Apabila telah disembelih, tetapi sapi tidak segera mati, bolehkah kita menusuk jantungnya?

Sering kita melihat bahwa setelah disembelih, banyak sapi yang tidak segera mati. Seringkali pula kita merasa kasihan, sehingga muncul ide di benak kita untuk menusuk jantungnya. Sikap ini umumnya berawal dari kekhawatiran kita kalau-kalau sapi terlalu lama menahan sakit.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Blackmore (1984), Daly et al. (1988), Blackman et al. (1985), dan Anil et al. (1995) di 4 negara yang berbeda membuktikan bahwa setelah disembelih, sapi memerlukan waktu lebih lama untuk benar-benar mati. Hal ini diduga disebabkan oleh ukuran tubuh sapi yang lebih besar dibandingkan kambing, domba, rusa, ayam, dll. Untuk itu, sebaiknya kita menunda hingga sapi benar-benar mati dan tidak perlu menusuk jantungnya. Bila kita menusuk jantungnya, maka jantung akan sobek dan kehilangan fungsinya untuk memompa darah, sehingga darah tidak dapat maksimal terpompa keluar tubuh. Selain itu, sobeknya jantung diduga akan menimbulkan kejutan rasa sakit yang amat sangat bagi hewan ternak yang bersangkutan.

[1] Sekretaris Eksekutif LPPOM Majelis Ulama Indonesia Propinsi DIY dan Dosen Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta. Mobile phone : 081 2277 6763

Sumber: klik disini

Tips aman berkendara motor di jalan raya

Bismillah..

Artikel dibawah ini saya copas dari detik.com, saya rasa sangat penting bagi kita untuk berkendara motor dengan aman dan nyaman di jalan, berikut artikel yang bermanfaat dari detik.com..mudah-mudahan bermanfaat..

Ini 11 Etika & Tips Bagi Pemotor di Jalan Raya Menurut

Pak Polisi

Indra Subagja – detikNews

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda
 Jakarta Pemotor kerap dikeluhkan karena tidak berdisiplin dalam berkendara. Main serobot, naik ke trotoar, atau mengambil jalur kendaraan lain seenaknya. Karena itu pemotor penting mengetahui tips dan etika berkendara di jalan bersama.
Kompol Sugeng Budiono, perwira polisi yang bertugas di Ditlantas Polda Metro Jaya, membagi sejumlah tips dan etika untuk pemotor.

“Etika berkendara itu perlu. Tujuannya adalah untuk menghormati, menghargai dan menjaga keselamatan orang lain,” tulis Sugeng di halaman facebook Polda Metro Jaya, Jumat (20/7/2012).

Berikut etika dan tips yang disampaikan Sugeng:

1. Pastikan kondisi fisik dan jiwa yang sehat, lakukan pemanasan sebelum berangkat ke tujuan.

2. Pastikan sepeda motor yang akan digunakan benar-benar siap selama dalam perjalanan, mulai dari kesiapan kondisi mesin kendaraan, ban, rem, kopling, oli, handle gas, lampu depan, lampu rem, sign, rantai, busi, bahan bakar dan surat-surat (SIM dan STNK).

3. Gunakanlah helm full face atau helm standar (SNI) baik bagi pengemudi maupun pembonceng. Memakai kacamata dengan UV (Ultra Violet) protection di siang hari agar tidak silau dan pandangan mata lebih jelas.

4. Menyangkut kemungkinan perubahan cuaca, pengendara sepeda motor harus mempersiapkan jaket, sepatu, body protector, sarung tangan, kacamata dan jas hujan.

5. Bagi pembonceng wanita, sebaiknya tidak duduk menyamping melainkan harus menghadap ke depan.

6. Untuk menyeberang pastikan lalu lintas aman, barulah menyeberang.

7. Perjalanan di kota kecepatan tidak lebih dari 60km/jam, jangan berjalan zig-zag, apalagi jika memboncengkan balita atau orang tua.

8. Jangan membawa muatan yang melebihi ketentuan (lebih dari 2 Orang).

9. Patuhilah rambu-rambu lalu lintas sepanjang rute perjalanan dan etika berlalu lintas.

10. Nyalakan lampu utama pada siang hari dan gunakan lajur jalan paling kiri.

11. Hal yang tak kalah penting adalah berdoa memohon keselamatan kepada ALLAH Subhanahu wata’ala sebelum mengawali perjalanan.

” Kita tidak pernah tahu dan tidak pernah mau celaka, tetapi kalau bisa dicegah kenapa tidak? Disiplin berlalu lintas bukan hanya milik petugas kepolisian tetapi milik kita semua agar selamat sampai di tujuan,” tulis Sugeng.

(ndr/nrl)

Arak pada makanan

Bismillah..


Informasi ini saya dapat dari milis Halal-Baik-Enak, saya ucapkan terimakasih kepada bu Indah Supriyatna yang sudah memposting informasi dibawah ini di milis. Disini saya juga ingin berbagi dengan yang lain agar lebih aware dengan makanan-makanan yang kita beli diluar, well, untuk mempersingkat waktu silahkan di baca informasi menarik tentang minuman beralkohol pada makanan yang djual..

Arak pada makanan

 foto angciu

Halal-Baik-Enak, Pak Ogah dan para penjual mie /nasi goreng dsb dengan gerobag dorong dan warung tenda, dan bahkan banyak resto Sunda, dan sebagian besar resto Cina, memakai SARI TAPE (alias ARAK MASAK, ANGCIU, ARAK MERAH) sebagai penyedap rasa atau pengempuk daging masakannya, termasuk masakan yang ditumis/ca (ca kangkung, capcay dll).

foto mirin

Banyak pengelola warung tenda di Jakarta pakai MIRIN sebagai pelengkap bumbu masakan Jepang yang dijualnya supaya seperti masakan Jepang aseli.
Mbak Fulanah yang jual jamu gendong juga suka menambahkan minuman ANGGUR sebagai ramuan dalam jamu atau beras kencur yang dijualnya. Baca lebih lanjut

Down load daftar produk dan bahan makanan halal MUI

Bismillah..

sebagai ibu rumah tangga..sudah kewajiban saya untuk menyajikan makanan-makanan yang enak dan halal..nah dalam blog ini saya ingin berbagi kepada para pengunjung blog ini tentang daftar-daftar makanan dan produk makanan yang sudah mendapatkan sertifikasi HALAL dari MUI..dibawah ini saya up loadkan datar makanan tersebut dan monggo di download..

https://ummulaits.files.wordpress.com/2012/06/halaljanuari20111.pdf

untuk yang sertifikasi halal tahun 2012 belum saya dapatkan filenya..namun, insyaALLAH klo sudah saya dapatkan.. akan segera saya up load di blog ini..

Baca Juga:

Arak pada makanan

Bahaya HP dan anak-anak

Ukur kepala bayi setiap bulan

Arti kata CMIIW

Bismillah..

setelah mengikuti salah satu milis yang bertemakan masak-memasak ….sayapun sering mambaca emal-email yamg terkirim dari milis …saya sering membaca kata CMIIW..pfuhh..jadi bingung apa sih artinya CMIIW…dan akhirnya saya pun menemukan arti kata CMIIW….

CMIIW artinya Correct Me If I’m Wrong
ada juga istilah OOT…artinya out of topic…

Bahasa milis emang aneh-aneh..heheh..

Bahaya! HP dan anak-anak

gambar-hp

Hand Phone, benda yang satu ini sangat diminati oleh banyak orang bahkan sebagian besar masyarakat di indonesia sudah memiliki HP. Semakin menggilanya HP ada yang sampai memiliki sampai d HP sekaligus kakak saya saja sudah mempunyai 4 HP bahkan saya sendiri sampai 3 HP, isn’t that crazy!.

 

Bagaimana dengan anak-anak mulai dari SD sampai TK sudah ada yang bawa HP namun akhir-akhir ini ada suatu penelitian yang diadakan di negara barat bahwa radiasi yang dihasilkan oleh HP bisa mengganggu tumbuh kembang anak dan tidak hanya kesehatan fisik yang terganggu tetapi juga mental dan emosi anak, setekah membaca koran Jawa Pos pagi ini ternyata HP dapat mengganggu kemandirian anak. Berikut artikel tersebut saya kutip dalam tulisan ini:

HP Ganggu Kemandirian Anak
Pemakaian handphone (HP) kian luas dari hari ke hari. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak pun kian banyak memakai sarana komunikasi itu. Padahal, orang tua semestinya berpikir panjang sebelum memutuskan memberikan HP kepada anaknya. Apalagi bila sang buah hati masih duduk di bangku SD.

Sebab, pemakaian HP sejak dini diketahui memiliki risiko kesehatan. ”Ada penelitian yang membenarkan hal tersebut. Meski, belum ada kejelasan frekuensi dan kurun waktu pemakaian berapa lama serta efek negatif HP itu bisa timbul,” kata dr Monique Noorvaily SpA, ahli penyakit anak RSU Haji.

Salah satu dampak yang dikhawatirkan muncul, kata dia, adalah kanker otak. Itu berkaitan dengan efek radiasi dalam pemakaian HP. Meski, efek radiasi tersebut bukan pencetus utama kanker otak. ”Hanya trigger. Sebelumnya, dalam tubuh pasien sudah ada bakat,” jelas Monique.

Dampak lain adalah terhadap kecerdasan dan kemandirian anak. Dengan dibekali HP, anak jadi kurang mandiri. Ada kesulitan sedikit saja langsung menelepon. Atau, jemputan telat lima menit saja, langsung menelepon.

Parahnya, kata alumnus FK Unair tersebut, teknologi itu juga rawan digunakan untuk hal-hal negatif. Misalnya, bagi-bagi jawaban ujian via pesan singkat (SMS). Akibatnya, anak kurang keras belajar. ”Kecerdasan anak tak akan berkembang optimal bila mereka terlalu mengandalkan teknologi tersebut,” tegasnya.

Yang juga dikhawatirkan adalah munculnya sikap sombong atau sok-sokan dengan teman. Monique menuturkan, anak masih suka pamer barang yang dimilikinya. Tak terkecuali HP. Apalagi bila HP-nya keluaran terbaru dengan fitur canggih. ”Teman bisa iri atau minder karena hal tersebut,” katanya.

Padahal, bila dibiarkan, minder bisa berlanjut menjadi tak percaya diri. Dokter yang juga mengambil spesialis anak di FK Unair-RSU dr Soetomo itu mengungkapkan, rasa tak percaya diri bisa memengaruhi hubungan sosial anak. ”Dengan sendirinya, proses tumbuh kembang anak terganggu pula,” terangnya.

Karena itu, Monique menyarankan agar anak SD tak dibekali HP. Toh, segala kebutuhannya sudah terpenuhi di sekolah. Antar-jemput biasanya juga jarang terlambat. ”Di sekolah juga ada telepon umum. Jika butuh, anak bisa menelepon orang tuanya dari telepon umum tersebut,” paparnya.

Dalam kondisi tertentu, boleh saja anak dibekali HP. Misalnya, saat kondisi anak sedang kurang sehat. Dengan HP, orang tua bisa sewaktu-waktu mengontrol anaknya. ”Atau, bila orang tua berposisi di luar kota atau luar negeri,” ujarnya.

Kalau anak merengek? Menurut Monique, orang tua bisa mengajak anak membicarakan manfaat HP tersebut. ”Kalau hanya untuk sombong-sombongan, ya sebaiknya berpikir ulang,” tuturnya.